Waspadai Efek Memutihkan Gigi/Bleaching Gigi NO,WA.0811-3119
Sebagian besar orang menganggap bahwa penampilan adalah hal yang
utama dan sangat penting. Oleh karena itu mereka tidak segan-segan
untuk mengeluarkan uang untuk melakukan perawatan gigi, salah satunya
dengan bleaching gigi tanpa mempertimbangkan efek yang ditimbulkan.
Banyak penjual obat pemutih gigi mengklaim bahwa produk yang mereka
jual ampuh untuk memutihkan gigi. Produk pemutih gigi tersebut bisa
dalam bentuk pasta gigi atau strip, selain klinik kecantikan yang
menyediakan jasa layanan pemutihan gigi.
Namun apakah memutihkan gigi dengan bleaching aman? Adakah dampak
yang buruk yang ditimbulkan bagi kesehatan, terutama kesehatan mulut?
Berikut ini berbagai hal mengenai proses dan efek bleaching gigi untuk
memutihkan gigi.
Apa itu bleaching gigi?
Pemutih gigi atau bleaching gigi adalah salah satu metode memutihkan gigi
yang dipercaya dapat mencerahkan dan membuat warna gigi terlihat lebih
putih cemerlang dari sebelumnya. Namun sebenarnya, manfaat bleaching
gigi ini tidak efektif dirasakan pada semua warna gigi.Gigi kekunimgan lebih mudah menjadi putih cemerlang dibandingkan
dengan warna kecoklatan pada gigi. Sementara gigi yang sebelumnya
berwarna keabuan, keunguan, atau bahkan kebiruan akan susah
diputihkan dengan pemutih gigi.
Oleh karena itu, untuk pemakaian produk pemutih gigi sebaiknya
diskusikan dengan dokter gigi agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain itu dokter gigi juga bisa merekomendasikan metode lain untuk
memutihkan gigi, misalnya dengan veneer gigi atau dental bonding.
Jangan Sepelekan Kesehatan Gigi!
Hasil warna gigi yang didapatkan tergantung dengan masing-masing
produk pemutih yang dipakai. Selain itu, tergantung juga pada kondisi gigi,
noda yang ada pada gigi, konsentrasi pemutih yang dipakai, durasi waktu,
serta sistem pemutihan yang digunakan.
Apakah efek bleaching gigi permanen?
Warna putih pada gigi Anda tidak akan bertahan lama jika Anda
mengonsumsi berbagai makanan atau minuman yang dapat
mempengaruhi warna gigi, seperti kopi, teh, soda, makanan manis, dan
makanan yang mengandung asam.Dengan mengonsumsi makanan tersebut, maka gigi putih Anda tidak akan
bertahan lebih dari satu bulan. Namun bila Anda dapat membatasi
makanan atau minuman tersebut, maka warna putih pada gigi dapat
bertahan hingga satu tahun atau bahkan lebih.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk
mempertahankan gigi yang sudah diputihkan
tersebut?
Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga warna putih
pada gigi Anda agar tidak berubah kembali.
Menghindari makanan atau minuman yang dapat meninggalkan noda
pada gigi. Jika Anda terpaksa mengonsumsi minuman yang dapat
memengaruhi warna gigi, maka lebih baik untuk menggunakan
sedotan agar menghindari terkena gigi depan Anda.
Menyikat gigi sesaat setelah mengonsumsi makanan atau minuman
tersebut.
Menjaga kebersihan gigi dengan selalu menyikat gigi rutin setidaknya
dua kali dalam sehari dan menggunakan dental floss–semacam
benang tipis untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya satu kali
dalam satu hari.
Menggunakan pasta gigi yang mengandung pemutih atau yang
mengklaim dapat memutihkan gigi untuk membersihkan noda pada
permukaan gigi dan mencegah gigi menjadi kuning. Hal ini dapat
dilakukan seminggu satu atau dua kali.
Melakukan kontrol dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6
bulan sekali. Jika Anda merokok atau sering mengonsumsi minuman
yang dapat meninggalkan noda pada gigi, maka lakukanlah kontrol
lebih sering.Dengan mengonsumsi makanan tersebut, maka gigi putih Anda tidak akan
bertahan lebih dari satu bulan. Namun bila Anda dapat membatasi
makanan atau minuman tersebut, maka warna putih pada gigi dapat
bertahan hingga satu tahun atau bahkan lebih.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk
mempertahankan gigi yang sudah diputihkan
tersebut?
Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga warna putih
pada gigi Anda agar tidak berubah kembali.
Menghindari makanan atau minuman yang dapat meninggalkan noda
pada gigi. Jika Anda terpaksa mengonsumsi minuman yang dapat
memengaruhi warna gigi, maka lebih baik untuk menggunakan
sedotan agar menghindari terkena gigi depan Anda.
Menyikat gigi sesaat setelah mengonsumsi makanan atau minuman
tersebut.
Menjaga kebersihan gigi dengan selalu menyikat gigi rutin setidaknya
dua kali dalam sehari dan menggunakan dental floss–semacam
benang tipis untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya satu kali
dalam satu hari.
Menggunakan pasta gigi yang mengandung pemutih atau yang
mengklaim dapat memutihkan gigi untuk membersihkan noda pada
permukaan gigi dan mencegah gigi menjadi kuning. Hal ini dapat
dilakukan seminggu satu atau dua kali.
Melakukan kontrol dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6
bulan sekali. Jika Anda merokok atau sering mengonsumsi minuman
yang dapat meninggalkan noda pada gigi, maka lakukanlah kontrol
lebih sering.Kemudian, apakah ada efek bleaching gigi yang
perlu Anda waspadai?
Terdapat dua efek samping dikarenakan proses bleaching gigi yang sering
terjadi pada orang yang melakukan perawatan dengan metode ini untuk
memutihkan gigi, yaitu gigi menjadi lebih sensitif dan mengalami iritasi
pada dinding-dinding mulut.
1. Gigi sensitif
Gigi sensitif biasanya terjadi di tahapan awal dari proses pemutihan gigi.
Hal ini banyak dialami pada perawatan pertama atau kedua, lalu akan
berkurang seiring waktu Anda melakukannya.
Dikutip dari sebuah jurnal yang diterbitkan journal of american dental
association pada 2018, penggunaan produk gel yang mengandung
potassium nitrate dan glutaraldehyde setelah bleaching gigi efektif untuk
mengatasi gigi sensitif, tanpa mengurangi efektivitas proses pemutihan
gigi.
2. Iritasi gusi
Beberapa orang mungkin akan mengalami iritasi gusi pada rongga mulut.
Hal ini terjadi akibat penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan dan
bersentuhan dengan gusi. Efek samping pemutih gigi ini akan menghilang
beberapa saat setelah perawatan.Kedua kondisi di atas umumnya hanya terjadi sementara dan akan hilang
antara 1 hingga 3 hari setelah selesai melakukan perawatan.
Jika gigi Anda menjadi sensitif, maka berikut adalah cara untuk
mengurangi gejala ini dengan:
Menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk
mengatasi gigi sensitif. Pasta gigi ini biasanya mengandung
potassium nitrate yang dapat mengurangi ketegangan pada saraf
gigi.
Menghentikan obat pemutih yang sedang dipakai selama 2 atau 3
hari, hal ini bertujuan untuk memberikan waktu untuk adaptasi
terhadap obat-obatan yang dipakai.
Gunakan produk yang mengandung fluoride yang tinggi untuk
membantu remineralisasi pada gigi Anda dan pakai produk ini 4
menit sebelum memakai produk pemutih.
Apakah pemutih gigi merusak enamel gigi?
Enamel adalah lapisan terluar dari struktur gigi yang berfungsi melindungi
gigi dari berbagai kerusakan. Biasanya setiap pemutih gigi mengandung
carbamide peroxide yaitu merupakan zat yang dapat merusak enamel.
Namun pemutih gigi yang diberikan oleh dokter gigi biasanya aman untuk
digunakan karena hanya mengandung carbamide peroxide sebanyak 10
persen.
Lalu, apakah proses pemutihan gigi ini bisa
merusak saraf gigi?
Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa proses
pemutihan gigi memiliki dampak jangka panjang terhadap saraf gigi. Hal ini
serupa dengan pernyataan dr. Anne Clemons dari cleveland clinic yang
belum mengetahui dampak jangka panjang pemutih gigi.
Secara umum, produk bleaching atau pemutih gigi dapat melunakkan
hingga merusak lapisan enamel gigi dalam batas wajar. Kondisi gigi dapat
berangsur normal kembali apabila pasien menghentikan penggunaan
produk pemutih dan melakukan perawatan gigi dengan benar.
Namun apabila seseorang memiliki faktor risiko, seperti gigi berlubang
(karies), sebelum melakukan pemutihan gigi sebaiknya lakukan proses
tambal gigi atau perawatn gigi terlebih dulu untuk mencegah berbagai
masalah gigi yang mungkin dapat muncul di kemudian hari.
Klinik 9C Orthodontics
Ruko Pakuwon Town Square Blok AA2/25 Surabaya
Whatsapp : 0811-3119-965
Subscribe Youtube 9C Orthodontics
IG @9corthodontics
tik tok @9c.orthodontics
Komentar
Posting Komentar